PDS #70: Mengajar Generasi Millenial
with Fahmi Yunus | 01 February 2019 | Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
ICAIOS VIII | “Religiosity, Modernity, and the Pandemic”
7-8 April 2021
Audiensi Tim ICAIOS - ARICIS dengan Rektor UIN Ar-Raniry
16 January 2018
ICAIOS Bersama Warga dalam "Festival Minuman Nipah"
Gampong Pande | 06 Agustus 2017 | Urbanisme Warga
Visitation from Asia Pacific Institute of Research
with Dr. Mempei Hasyashi and Mizan Bisri | 23 November 2016
Rapat Pengurus ICAIOS
Jumat, 17 Januari 2020 | Ruang Seminar Prof. Anthony Reid
Graphic Design for Academics and Office Needs Workshop
With Pratitou Arafat | 22 December 2016
ICAIOS VI
Syiah Kuala University | 8-9 August 2016
GLS #27: Disaster Tourism
with Dr. Chie Saito | 28 February 2019 | Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
Rangkang Manyang ICAIOS XV: Pelatihan Perencanaan dengan Logical Framework
5-6 Maret 2019 | Ruang Seminar prof. Anthony Reid, ICAIOS
Meeting with delegation of Japan Foundation
ICAIOS Seminar Room | 28 Ferbruary 2017
Visiting Diplomat Discussion : Keberagaman Agama
with David Saperstein | 26 October 2016
Urbanisme Warga | Wet-wet Gampong
Belajar Seni dan Bencana di Gampong Punge Blang Cut | 04 March 2017
Meeting with Delegation from Oberlin Shansi
ICAIOS Seminar Room | 12 April 2017
Peneliti ICAIOS dalam Workshop bersama CACS dan CSCD Pattani
Pattani, Thailand
Meeting with guest from German Embassy
with Jens Schuering | 25 May 2016
Seri Diskusi Islam Warna Warni #19: Document on Human Fraternity
with Dr. Amri Fatmi, Lc., M.A. | 1 Maret 2019 | Ruang Seminar Anthony Reid, ICAIOS
Meeting with Delegation from Kemenristekdikti
ICAIOS Seminar Room | Rabu, 24 May 2017 | 15.30 WIB
ICAIOS at Open is the New Smart : Making Cities Work for Citizen
with Open Data Labs, RUJAK, Jakarta Smart Cities | Goethe Haus | 07 March 2017
Urbanisme Warga | Wet-wet Gampong
Menyusuri Jejak Turki di Gampong Bitai | 15 Juli 2017
ICAIOS Researchers at Bhinneka Kota
Kota Tua, Jakarta | 08 April - 14 Mei 2017 | by RUJAK Center for Urban Studies
Halal bi Halal with ICAIOS Family | ICAIOS Office
28 June 2018
Training Pembuatan Film Pencegahan Radikalisme untuk Tingkat SMA/Sederajat
14-17 Maret 2018 | Ruang Seminar Anthony Reid | ICAIOS
ICAIOS Researchers Participated on Pilot Training : Introduction to Geology for Spatial Planning
Organized by Georisk-BGR Germany and PPSDM Geologi, Mineral dan Batu Bara | 13 - 17 March 2017 | Mason Pine Hotel, Padalarang
Sharing session :Penelitian dan Penulisan Sejarah Kampung-Kampung Di Singapura
with Prof. Hadijah Rahmat | 12 December 2017 | prof. Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
Meeting with Delegation from Rotary Peace Center, Bangkok
18 December 2017 | prof. Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
ICAIOS's Meuramin
Every Wednesday | ICAIOS Lawn

Harian Analisa| Selasa, 16 Februari 2016

Banda Aceh, (Analisa). Tiga kelompok etnik bersenjata (Ethnic Armed Organizations/EAOs) Myanmar berkunjung ke Aceh pada14-20 Februari 2016 guna bertemu dengan beberapa tokoh dan organisasi di Aceh.

Kelompokyang berasal dari etnik Karen ini adalah kelompok bersenjata yang sudah menandatangani perjanjian gencatan senjata nasional (National Ceasefire Agreement/NCA) Myanmar, yang terdiri atas Karen National Union/Karen National Liberation Army (KNU/KNLA), Democratic Karen Benevolent Army (DKBA) dan Karen National Union/Karen National Liberation Army Peace Council (KNU/KNLA PC). 

Misi kunjungan kelompok Karen untuk belajar, memahami proses perdamaian, pencapaian selama ini dan tantangan yang dihadapi bagi perdamaian yang berkelanjutan. Di samping itu, kelompok ini juga belajar pengalaman Aceh tentang tahapan- tahapan dalam transisi dan transformasi dari pejuang kemerdekaan yang kemudian menjabat posisi penting di pemerintahan. 

Pada Senin (15/2), kelompok bersenjata Karen mengunjungi kantor Wali Nanggroe Aceh dan diterima Wali Nanggroe, Malik Mahmud. Pada kesempatan ini Malik memaparkan perjuangan Aceh, konflik Aceh serta proses perdamaian yang telah diinisiasi sejak 1999 dengan difasilitasi Henry Dunant Centre (HDC) dan sempat mengalami proses maju mundur hingga ditandatangani perjanjian damai dengan Pemerintah Indonesia di Helsinki, Finlandia. 

“Dalam proses menuju damai Aceh banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi, hampir sama dengan konflik Myanmar yang saat ini sudah mulai memasuki fase damai, namun masih ditemui beberapa tantangan,” ujar Malik Mahmud.

Ia menganjurkan para pihak berkonflik, kelompok bersenjata di Myamar mengikuti cara-cara melalui perundingan atau dialog. Dulu pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berpikir tidak ada solusi selain berperang, namun ternyata ada harapan solusi melalui dialog yang ternyata membawa damai berkelanjutan dan menguntungkan semua pihak. 

“Jika Anda melakukan dialog maka Anda akan mendapat dukungan dari rakyat dan juga komunitas internasional,” papar Malik.

Pada akhir diskusi Wali Nanggroe berharap kelompok-kelompok bersenjata ini bersatu agar menjadi lebih kuat dan dianggap penting oleh pemerintah nasional. Kelompok Karen juga diharapkan dapat mengambil kesempatan berdialog agar tercapainya perdamaian dan mengambil keuntungan. “Perdamaian ini bukan hanya untuk kelompok Karen tapi juga rakyat Anda,” pungkas Malik yang juga mantan Perdana Menteri GAM ini. 

Dalam kunjungan ini kelompok bersenjata terdiri atas 15 pejabat tinggi dan sayap militer kelompok Karen yang dipimpin  Jenderal Isaac Po, didampingi staf dari Center for Peace and Conflict Studies dan bekerjasama dengan lembaga riset International Center for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS), lembaga riset di bawah Unsyiah, UIN Ar- Raniry dan Unimal yang berpusat di Aceh.

Selain berdiskusi dengan Wali Nanggroe, kelompok bersenjata ini juga akan belajar dan berdiskusi secara intensif dengan Gubernur Aceh, Walikota Banda Aceh, para mantan kombatan dan anggota GAM, anggota partai lokal di Aceh, akademisi, LSM, organisasi masyarakat sipil, media, dan pihak-pihak yang pernah berkontribusi dalam proses perdamaian Aceh sejak 1999. 

Memasuki tahun keempat transisi di Myanmar ada banyak perubahan yang sudah dan masih terjadi di bawa pemerintah militer/sipil yang baru dipimpin oleh mantan Jenderal Thein Sein. Sebelum menjadi Presiden, mengumumkan pemerintahannya akan mengubah dan memperbaiki sektor sosial, ekonomi dan sosial.

Kelompok etnik bersenjata Karen salah satu kelompok yang ikut menandatangani perjanjian gencatan senjata untuk seluruh negeri pada Oktober 2015. Delapan organisasi bersenjata etnik ikut menandatangani NCA. Setelah dua tahun proses damai dimulai oleh pemerintah baru, strategi negosiasi dari dua pihak menjadi lebih matang. 

Saat ini, semua upaya bertujuan untuk menjalankan dan melaksanakan kerangka untuk dialog politik bersamaan dengan negara Myanmar yang sedang dalam proses perubahan pemerintah yang dipimpin pemimpin National League of Democracy (NLD), Aung San Syu Kyi. Salah satu komponen penting agenda perbaikan politik adalah memulai pembicaraan damai dengan berbagai kelompok bersenjata etnik. Mereka telah memperjuangkan pemerintah pusat Myanmar sejak kemerdekaan tahun 1948 untuk kesetaraan, penentuan nasibnya sendiri dan bentuk pemerintahan serikat yang benar. 

Sesudah beberapa pertemuan perdamaian dengan kelompok bersenjata etnik yang mulai sejak 2011, Pemerintah Myanmar telah menandatangani perjanjian gencatan senjata bilateral dengan 14 dari 17 kelompok bersenjata utama. (mhd) [Source]

 

Search

keluarga relasi kuasal di Aceh

 

Call for Article

ICAIOS welcomes scholars and researchers to publish scientific or popular articles. See the article guideline HERE 

Want to get more involved with ICAIOS activities?
If yes, complete the form here

Also check our latest Public Discussion and Guest Lecture Series videos
Subscribe us on Youtube  

 

 

 

iconKM2

tracerLPSDM

Visitors

129012
Today: 17
Yesterday: 23
This Week: 104
This Month: 354
Indonesia 66.9% Indonesia
United States 19.6% USA
China 2.1% China

Total:

134

Countries

Our Partners

 

PRISB spf bandar publishing


NP Integral Logo
logoGlobed logo eos smeru
IDR Perak logo1  logo toyotafoundation
arsitektur unsyiah AI
pascasarjanauin GIZ pusatstuditelematika
PPIM UIN min ctcs
ccis Logo UBBG Sekunder Vertikal
 
logotdmrc
 KAS logo4