Warta Unsyiah — Sabtu malam (15/11), tepat pukul 20.00 WIB, telah dilakukan pemutaran film dokumenter “The Tsunami of New Dreams” besutan sutradara Isaac Kerlov di gedung Museum Safwan Idris, Darussalam, Banda Aceh. Pemutaran film yang berdurasi tiga puluh menit ini merupakan kerja sama dari International Center on Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) dengan The Earth Observatory of Singapore in Association yang bertujuan memberikan tampilan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Aceh, tentang pentingnya merawat ingatan tentang tsunami. Ada juga rencana besar yang ingin diperlihatkan dalam upaya memperbaiki sumber daya manusianya.
Hal itu disampaikan oleh sutradara film tersebut, Isaac Kerlov, dalam konferensi pers bersama sejumlah awak media. “Ini adalah sebuah tampilan yang unik sebagai proses membangun kembali kehidupan korban tsunami 2004 lalu di Banda Aceh dengan wawasan ilmiah tentang tsunami,” ujarnya.
“Film ini sudah pernah diputar dalam kancah dunia, bahkan sudah mendapatkan penghargaan internasional pula,” tambah Isaac menjawab salah satu pertanyaan dari awak media.
Isaac Kerlov sendiri memilih memutar film ini di Aceh karena bencana tsunami yang terjadi di Aceh adalah yang terdahsyat. Ditambah lagi dengan adanya konflik dan transformasi religius yang terjadi di Aceh.
Film dokumenter “The Tsunami of New Dreams” menyajikan potret korban tsunami sepuluh tahun setelah Kota Banda Aceh dilanda tsunami Samudra Hindia 2004. Film ini menawarkan tampilan yang unik ke dalam proses pahit membangun kembali kehidupan setelah kehancuran fisik dan psikologis yang ekstrem. Juga, terfokus pada penyediaan wawasan ilmiah tentang sifat tsunami dan memeriksa pelajaran yang dapat menyelamatkan nyawa dalam bencana alam di masa depan.
ICAIOS yang dikelola oleh Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, dan Unimal berkomitmen, pemutaran film ini harus bisa menjadi media informasi dan upaya pendidikan berbasis sosial kepada masyrakat. Info lengkap dapat diakses melalui www.icaios2014.acehresearch.org.
Rizanna Rosemary, M.Si., M.H.C. selaku peneliti ICAIOS yang juga merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsyiah mengatakan, “Ini adalah preview film yang merupakan salah satu rangkaian acara Aceh Documentary Film Festival 2 (ADFF2). Acara malam ini terbuka untuk umum. Kita berharap ini adalah upaya mengajak masyarakat untuk terus bangkit dari bencana dan berbenah untuk kehidupan yang lebih baik,” paparnya.[mr-be] [Source]