Visiting Diplomat Discussion : Keberagaman Agama
with David Saperstein | 26 October 2016
Halal bi Halal with ICAIOS Family | ICAIOS Office
28 June 2018
Sharing session :Penelitian dan Penulisan Sejarah Kampung-Kampung Di Singapura
with Prof. Hadijah Rahmat | 12 December 2017 | prof. Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
Meeting with guest from German Embassy
with Jens Schuering | 25 May 2016
ICAIOS VI
Syiah Kuala University | 8-9 August 2016
Visitation from Asia Pacific Institute of Research
with Dr. Mempei Hasyashi and Mizan Bisri | 23 November 2016
ICAIOS Researchers at Bhinneka Kota
Kota Tua, Jakarta | 08 April - 14 Mei 2017 | by RUJAK Center for Urban Studies
GLS #27: Disaster Tourism
with Dr. Chie Saito | 28 February 2019 | Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
Meeting with Delegation from Rotary Peace Center, Bangkok
18 December 2017 | prof. Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
ICAIOS VIII | “Religiosity, Modernity, and the Pandemic”
7-8 April 2021
ICAIOS at Open is the New Smart : Making Cities Work for Citizen
with Open Data Labs, RUJAK, Jakarta Smart Cities | Goethe Haus | 07 March 2017
Graphic Design for Academics and Office Needs Workshop
With Pratitou Arafat | 22 December 2016
Training Pembuatan Film Pencegahan Radikalisme untuk Tingkat SMA/Sederajat
14-17 Maret 2018 | Ruang Seminar Anthony Reid | ICAIOS
Urbanisme Warga | Wet-wet Gampong
Menyusuri Jejak Turki di Gampong Bitai | 15 Juli 2017
Peneliti ICAIOS dalam Workshop bersama CACS dan CSCD Pattani
Pattani, Thailand
Seri Diskusi Islam Warna Warni #19: Document on Human Fraternity
with Dr. Amri Fatmi, Lc., M.A. | 1 Maret 2019 | Ruang Seminar Anthony Reid, ICAIOS
ICAIOS Bersama Warga dalam "Festival Minuman Nipah"
Gampong Pande | 06 Agustus 2017 | Urbanisme Warga
Meeting with delegation of Japan Foundation
ICAIOS Seminar Room | 28 Ferbruary 2017
Rangkang Manyang ICAIOS XV: Pelatihan Perencanaan dengan Logical Framework
5-6 Maret 2019 | Ruang Seminar prof. Anthony Reid, ICAIOS
Audiensi Tim ICAIOS - ARICIS dengan Rektor UIN Ar-Raniry
16 January 2018
Urbanisme Warga | Wet-wet Gampong
Belajar Seni dan Bencana di Gampong Punge Blang Cut | 04 March 2017
Meeting with Delegation from Kemenristekdikti
ICAIOS Seminar Room | Rabu, 24 May 2017 | 15.30 WIB
ICAIOS Researchers Participated on Pilot Training : Introduction to Geology for Spatial Planning
Organized by Georisk-BGR Germany and PPSDM Geologi, Mineral dan Batu Bara | 13 - 17 March 2017 | Mason Pine Hotel, Padalarang
PDS #70: Mengajar Generasi Millenial
with Fahmi Yunus | 01 February 2019 | Anthony Reid Seminar Room, ICAIOS
Rapat Pengurus ICAIOS
Jumat, 17 Januari 2020 | Ruang Seminar Prof. Anthony Reid
ICAIOS's Meuramin
Every Wednesday | ICAIOS Lawn
Meeting with Delegation from Oberlin Shansi
ICAIOS Seminar Room | 12 April 2017

      

IbnuMundzirPeneliti ICAIOS, Ibnu Mundzir, terpilih sebagai salah satu fellow program Hope and Dreams (HANDs!) yang diminati oleh 657 pelamar dari Indonesia.  HANDS! adalah program pertukaran pemuda/i yang diselenggarakan setiap tahun oleh The Japan Foundation Asia Center untuk mengembangkan rasa kebersamaan dan persahabatan antar warga di Asia. HANDs! 2015 diikuti oleh 25 mahasiswa/i dan profesional muda dari delapan negara di Asia (Indonesia, Jepang, Filipina, Thailand, Malaysia, India, Myanmar, dan Nepal).

10634059 782584775097936 396429898951541290 o

Program ini berlangsung selama dua tahun. Pada 5 -15 Oktober, para peserta berkunjung ke Banda Aceh serta Tacloban dan Manila, Filipina untuk belajar tentang pendidikan bencana serta pemulihan pasca tsunami di Aceh dan topan Haiyan di Tacloban. Selain melihat langsung daerah pasca bencana, para peserta juga belajar dari berbagai nara sumber seperti Museum Tsunami Aceh, Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala, dan Komunitas Tikar Pandan di Banda Aceh serta Ashoka Foundation, HABI Education Lab, Curiosity Research Design, Disaster Education through Experiential Learning (DEEL), dan National Institute of Geological Sciences, University of the Philippines di Filipina. Pada 2016, para peserta akan berkunjung ke Chiang Rai di Thailand dan Sendai di Jepang. Setelah itu, para peserta akan berkolaborasi untuk merancang dan melaksanakan program pendidikan bencana di komunitas mereka masing-masing.

Salah satu kelebihan program ini adalah adanya peserta dari beragam negara dan latar belakang profesi yang memberikan keragaman perspektif dalam merancang program pendidikan bencana. Sebagai contoh, lima peserta dari Indonesia memiliki latar belakang praktisi dan peneliti pengurangan risiko bencana, aktivis di sektor pendidikan, seniman, desainer produk, dan praktisi periklanan. Para peserta dari Indonesia sepakat untuk merancang dan mengimplementasikan modul pendidikan bencana untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanan (TK). PAUD dan TK dipilih karena jenjang ini relatif belum banyak mendapatkan intervensi di bidang pendidikan bencana dibandingkan SD, SMP, dan SMA sedangkan anak-anak usia dini memiliki kerentanan tersendiri saat bencana. Pendidikan kebencanaan di tingkat PAUD dan TK akan dirancang dan dilaksanakan dalam berbagai permainan dan kegiatan yang melibatkan anak, guru, dan wali murid.

Tiga pembelajaran utama dari kunjungan program HANDs! di Banda Aceh dan Tacloban adalah (a) pendidikan kebencanaan adalah tema yang dirasa serius dan berat bagi sebagian siswa dan guru sehingga mereka tidak berminat untuk mempelajarinya atau sulit memahaminya. Karenanya, (b) sebelum merancang dan melaksanakan pendidikan bencana, perlu dilakukan penelitian sederhana dengan para siswa dan guru untuk mengenali materi yang relevan untuk mereka seperti langkah-langkah penyelamatan apa yang perlu dilakukan saat bencana serta barang-barang apa saja yang dapat digunakan untuk membantu penyintas (survivor) dalam kondisi darurat. Selain itu, (c) kreativitas diperlukan untuk mengemas materi pendidikan kebencanaan agar lebih dapat dinikmati (enjoyable) dan lebih mudah dipahami oleh peserta ***

Hope and Dreams (HANDs!) Project is an annual youth exchange program, aiming to nurture a sense of common feeling and co-existence as a community shared by the people of Asia, initiated by The Japan Foundation Asia Center. The HANDs! program connects youths (university students and young professionals) from Japan, Indonesia, the Philippines, Thailand, Malaysia, India, Myanmar and Nepal. These young people will be given an opportunity to conduct research and learn about disaster recovery and education in Japan, Indonesia, the Philippines and Thailand, and during the second year, a chance to create and collaborate on a project for the community.

HANDs! promotes dialogue and exchange among youth in Japan and Asian countries in order to deepen mutual understanding. HANDs!supports the formation of a network of young, engaged leaders, as well as promoting and encouraging collaborative efforts among them in the field of intellectual and creative dialogues on disaster issues.

Search

Layu sebelum berkembang to website download resize

keluarga relasi kuasal di Aceh

 

Call for Article

ICAIOS welcomes scholars and researchers to publish scientific or popular articles. See the article guideline HERE 

Want to get more involved with ICAIOS activities?
If yes, complete the form here

Also check our latest Public Discussion and Guest Lecture Series videos
Subscribe us on Youtube  

 

 

 

Visitors

138011
Today: 24
Yesterday: 68
This Week: 199
This Month: 967
Indonesia 67.3% Indonesia
United States 18.7% USA
China 2.0% China

Total:

139

Countries

Our Partners

 

PRISB spf bandar publishing


NP Integral Logo
logoGlobed logo eos smeru
IDR Perak logo1  logo toyotafoundation
arsitektur unsyiah AI
pascasarjanauin GIZ pusatstuditelematika
PPIM UIN min ctcs
ccis Logo UBBG Sekunder Vertikal
 
logotdmrc
 KAS logo4