Public Discussion Series
Tasawuf di Negeri Syariat:
Tarekat Naqsybandiyah dan Konsistasi
Otoritas Spiritual di Aceh
Speaker:
Sehat Ihsan Shadiqin
Dosen Sosiologi Agama UIN Ar-Raniry
Peneliti ICAIOS
Jum'at, 23 September 2016 | 16.30 - 18.00 WIB | Ruang Seminar ICAIOS
About PDS :
Potret Islam di Aceh saat ini terbentuk dari studi-studi mendalam terkait dengan penerapan Syariat Islam. Hal ini telah memunculkan sebuah gambaran Islam di Aceh sebagai Islam konservatif yang tidak menghargai HAM, merendahkan perempuan, dan anti demokrasi. Potret demikian terbentuk karena Islam di Aceh hanya dilihat dari kacamata hukum semata dan mengabaikan fakta pluralitas cara beragama yang ada dalam masyarakat Aceh. Kenyataannya Islam di Aceh tidak dapat direduksi pada dimensi hukum semata, namun ada juga dimensi tarekat yang sangat kaya dan kuat.
Potret Islam di Aceh saat ini terbentuk dari studi-studi mendalam terkait dengan penerapan Syariat Islam. Hal ini telah memunculkan sebuah gambaran Islam di Aceh sebagai Islam konservatif yang tidak menghargai HAM, merendahkan perempuan, dan anti demokrasi. Potret demikian terbentuk karena Islam di Aceh hanya dilihat dari kacamata hukum semata dan mengabaikan fakta pluralitas cara beragama yang ada dalam masyarakat Aceh. Kenyataannya Islam di Aceh tidak dapat direduksi pada dimensi hukum semata, namun ada juga dimensi tarekat yang sangat kaya dan kuat.
Tarekat yang paling penting di Aceh saat ini adalah Naqsybandiyah Khalidiyah. Jaringan terbesar berada di bawah silsilah Syaikh Muda Waly al-Khalidi dari Labuhan haji Aceh Selatan. Dari sana tarekat ini berkembang hampir ke seluruh Aceh. Selain itu ada beberapa jaringan Naqsybandiyah yang lain yang lebih kecil yang juga memainkan peranan penting dalam perkembangan Islam di Aceh yaitu jaringan Qadirun Yahya, Muhammad Yatim, Labai Sati, dan tarekat Naqsybandiyah non-Khalidiyah. Saya ingin membahas bagaimana persebaran tarekat Naqsybandiyah di Aceh tersebut. Bagaimana kontestasi antar jaringan tarekat dan inter jaringan tarekat, dan bagaimana jaringan tersebut terkoneksi dengan gerakan Islam lain yang ada di Aceh. Penjelasan ini akan sangat penting sebagai salah satu jalan memahami berbagai gerakan Islam di Aceh dan melihat potret berbeda dari perkembangan Islam di Aceh saat ini atau setidaknya bagaimana tarekat mempengaruhi berbagai model gerakan Islam lain yang terjadi di Aceh.