- Friday, 14 November 2014 08:09
- WASPADA ONLINE
BANDA ACEH - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) akan menyelenggarakan konferensi internasional tentang Aceh dan kawasan lautan Hindia yang ke-5, konferensi akan dilaksanakan pada tanggal 17-18 November mendatang, kegiatan ini bekerjasama dengan Earth Observatory of Singapore (EOS), sebuah lembaga observasi lingkungan dan bencana alam terbesar di Asia Tenggara.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Ar-Raniry, Dr. H. Muhibbuthabry, M. Ag, mengatakan selain kegiatan koferensi juga digelar beberapa kegiatan lainnya selama 9 hari, sejak 11 November panitia menggelar beberapa kegiatan yang dupusatkan di Meseum Kampus UIN Ar-Raniry.
“Diharapkan konferensi ke 5 ini tidak hanya sebatas pertemuan ilmiah para ahli dari 16 negara, kesempatan ini sangat baik untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya, diantaranya digelar diskusi draf buku, pemutaran film dokumenter hasil penelitian-penelitian para pembuat film kelas dunia seperti Isaac Kerlow yang pernah bekerja sebagai film director di Hollywood, yang kini bekerja sebagai Profesor di Nanyang Technological University (NTU) dan beberapa film lainnya dari Jepang,” ujarnya.
“Sejumlah kegiatan juga telah dipersiapkan oleh panitia, diantaranya pameran manuskrip Aceh dan pameran poster hasil penelitian, pameran foto tsunami Aceh, serta sejarah IAIN sebelum tsunami dan proses alih status menjadi Universitas,” jelasnya didampingi ketua panitia Dr. Anton Widyanto.
Sementara Direktur ICAIOS, Dr. Saiful Mahdi, menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan ICAIOS ke-5 dan UIN menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya, Konferensi sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2013 di Universitas Malikussaleh bekerjasama dengan Harvard University.
“Konferensi ini juga menjadi ajang peringatan 10 tahun pasca gempa dan Tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004, para peneliti internasional, nasional, dan dari Aceh sendiri akan melihat perubahan Aceh dan kawasan lautan Hindia dari berbagai keilmuan, mereka akan membahas bagaimana Aceh sebelum Tsunami, pada waktu emergency setelah Tsunami, dan 10 tahun kemudian setelah rehabilitasi dan rekonstruksi dilaksanakan” ujar Saiful.
Disebutkan, konferensi juga menggelar 7 kegiatan lainnya, sebagian besar kegiatan terbuka untuk publik dan gratis, diantaranya pameran buku yang akan dimulai pada tanggal 11 hingga 20 November mendatang, bedah buku, beberapa buku yang akan dibedah buku berjudul Aceh di Mata Dunia karya Dr. Hasan di Tiro dan Perjuangan Janda Mantan PM Aceh Merdeka (Catatan Azimar, Istri Dokter Muchtar Hasbi) yang ditulis oleh Azimar, serta From Tsunami with Love karya Dr. Dipo Alam, Sekretaris Kabinet Republik Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Panitia Dr. Anton Widyanto, mengharapkan agar masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk menggiatkan tradisi membaca, belajar, dan berdiskusi dengan para ahli dari berbagai bidang, apalagi yang hadir nantinya para professor-professor ternama seperti Anthony Reid dari Australian National University, Michael Feener National University of Singapore, dan Prof. Kerry Sieh dari NTU.
Lebih lanjut dikatakan, bahkan ada beberapa lembaga yang membeli satu panel khusus untuk mereka isi seperti The Japan Foundation, Nagoya University, Tim Nasional Percepatan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan peneliti dari Universitas Amsterdam – Universitas Auckland. “Jadi sangat disayangkan bila kesempatan ini dilewatkan”.
Mengenai pendaftaran, kata Anton, pendaftaran masih dibuka hingga tanggal 15 November 2014, info lengkap bisa dilihat di website www.icaios2014.Acehresearch.org atau melalui email: icaios_conf2014@acehresearch.org" ; icaios_conf2014@acehresearch.org.
Editor: SASTROY BANGUN(dat06/antara)[Source]