International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies
Jl. T. Nyak Arief, Darussalam, Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia
Tel. +62-(0)651-7552368, E-mail: info@acehresearch.org
Website: www.acehresearch.org
Seri Kuliah Singkat ’Rangkang Manyang’ V
Penulisan Etnografis Tahap Dasar
Fasilitator/Trainer: Dr. Annemarie Samuels (Amsterdam Institute for Social Science Research - University of Amsterdam)
Selasa - 26 Februari 2013, 08.30 – 17.30
Ruang Seminar ICAIOS, Kampus Darussalam
Pengantar:
Etnografi merupakan salah satu metode dalam penelitian kualitatif yang biasanya dipakai dalam Ilmu Antropologi. Namun penulisan dengan pendekatan etnografis tidak saja dipakai oleh antropolog namun juga sejarawan, ahli politik, psikolog, pakar komunikasi dan berbagai disiplin ilmu lainnya.
Pelatihan ini secara umum memperkenalkan materi dasar tentang antropologi dan metodologi penulisan etnografi beserta sejumlah contoh penulisan etnografis. Di penghujung kegiatan, peserta diminta untuk mempersiapkan satu contoh penulisan dengan pendekatan etnografis.
Syarat Peserta:
- Dosen PTN dan PTS di Aceh, peneliti dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah, mahasiswa pasca-sarjana, atau peminat umum lainnya yang memerlukan penulisan etnografis dalam pendidikan dan/atau pekerjaannya;
- Membayar biaya pelatihan sebesar Rp. 150.000, ditransfer ke Bank Mandiri: No Rek: 158-00-0139484-0 A.n. Yayasan Pusat Penelitian Aceh dan Samudera India (ICAIOS).
- Sebelum pelatihan, peserta diwajibkan membaca sejumlah daftar bacaan. Diutamakan yang menguasai Bahasa Inggris, setidaknya memahami teks dalam Bahasa Inggris level pasca-sarjana.
- Dianjurkan membawa laptop untuk keperluan praktek selama pelatihan.
Fasilitas:
1 x makan siang, 2 x coffee break, materi pelatihan, sertifikat, dan ruang pelatihan full AC
Pendaftaran:
ICAIOS, Annex Building, Komplek Gedung PPISB Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh atau e-mail: info@acehresearch.org dengan menyertakan formulir yang telah diisi dan bukti pembayaran biaya registrasi. Batas akhir pendaftaran: Senin 25 Februari 2013 pukul 12.00 siang. Hanya untuk 15 peserta.
Daftar Bacaan:
Eriksen, Thomas Hylland (2001 [1995]) 'Introduction: Comparison and Context.' In: Small Places, Large Issues: An Introduction to Social and Cultural Anthropology, pp 1-8. London: Pluto
Kahn, Seth (2011) 'Putting ethnographic writing in context.' (From Writing Spaces: Readings on Writing)
Lindquist, Johan (2009) 'Introduction.' In: The Axieties of Mobility: Migration and Tourism in the Indonesian Borderlands, pp. 1-19. Honolulu: Hawaii University Press.
Tentang Fasilitator/Trainer:
Dr. Annemarie Samuels adalah seorang antropolog dengan kekhususan minat pada masalah emosi/pengalaman, waktu, studi bencana, Islam, dan Indonesia. Disertasinya berjudul "After the Tsunami: The remaking of everyday life in Banda Aceh, Indonesia". Saat ini Annemarie merupakan peneliti post-doctoral di Amsterdam Institute for Social Science Research (University of Amsterdam) dengan topik penelitian tentang isu HIV, gender, dan moralitas di Aceh dan Medan. Beberapa publikasinya antara lain: Moving from Great Love: gendered mobilities in a post-tsunami relocation neighborhood in Aceh, Indonesia (2012). International Journal of Urban and Regional Research, 36(4), 742-756, "Where are you from?" Social relations and physical transformation in the Acehnese urban kampong (2011). In J.A. Khusyairi & L.O. Rabani (Eds.), Kampung Perkotaan: Kajian Historis-Antropologis atas Kesenjangan Sosial dan Ruang Kota (pp. 165-187). Yogyakarta: New Elmatera, dan Remaking neighbourhoods in Banda Aceh: Post-tsunami reconstruction of everyday life (2010). In M Clarke, I Fanany & S Kenny (Eds.), Post-disaster Reconstruction: Lessons from Aceh (pp. 210-223). London: Earthscan.
Tentang Rangkang Manyang:
Seri Kuliah Rangkang Manyang adalah tradisi kuliah/training/workshop singkat yang dikembangkan ICAIOS untuk menyediakan kesempatan belajar bersama secara intensif tentang topik tertentu bagi akademisi dan peneliti di Aceh. Kuliah diisi ahli dari dalam dan luar negeri dalam topik yang menjadi fokus ICAIOS atau sesuai kebutuhan penerima manfaat di Aceh. Nama rangkang manyang diambil dari institusi belajar informal yang penah berkembang di Aceh yang dimulai dengan rangkang beut (balai pengajian pendahuluan) di gampong. Rangkang manyang adalah pendidikan lanjutan yang menghimpun peserta dari rangkang beut yang berbeda.