GLS: Investigasi Peninggalan Situs Kuta Lubok Menggunakan Metode Geofisika

11928708 816792791766940 6235922153542793256 o

Guest Lecture Series
Investigasi Peninggalan Situs Kuta Lubok Menggunakan Metode Geofisika

Bersama: Dr. Nazli Ismail (Ahli Geofisika Unsyiah)

Jum'at/11 September 2015 | Pukul: 16:15 sd 18:15 | Ruang Seminar ICAIOS

Guest Lecture Series (GLS) ICAIOS terbuka untuk UMUM dan GRATIS.

Registrasi dianjurkan melalui info@acehresearch.org

ICAIOS sedang melakukan penelitian Geo-hazard dan Sejarah Banda Aceh. Dalam tim kolaborasi ICAIOS dengan EOS Singapore, Dr. Nazli Ismail adalah ahli Geofisika dari Universitas Syiah Kuala yang ikut memanfaatkan metode-metode geofisika untuk mengkaji situs-situs bersejarah di Banda Aceh dan Aceh Besar. Bagaimana metode-metode ini dipakai dalam kajian arkeologis akan dipaparkan secara menarik oleh Dr. Nazli pada Seri Kuliah Tamu ICAIOS

Materi Guest Lecture Series:
Letak geografis wilayah Aceh pada gerbang Selat Melaka menjadikan daerah ini sebagai jalur penting perdagangan internasional pada masa lampau. Hasil dari interaksi antar-bangsa selama berabad-abad tersebut telah meninggalkan berbagai jejak peradaban, fisik dan non fisik di Aceh. Salah satu peninggalan fisik yang masih tersisa adalah situs Kuta Lubok di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar. 

Kawasan ini dipercaya sebagai bagian dari peninggalan Lamuri yang telah berkembang sejak Abad ke-9, sehingga memiliki nilai penting untuk penelusuran sejarah, penggalian nilai-nilai budaya, dan pariwisata. Sebagian besar peninggalan fisik di Lamreh dalam keadaan rusak berat, selain karena dimakan usia, kerusakan bangunan bersejarah tersebut juga diperparah oleh kondisi tektonik yang lokasinya bertepatan dengan jalur Patahan Sumatera dan hantaman Tsunami 2004. 

Untuk merevitalisasi arti pentingnya keberadaan kawasan cagar budaya Kuta Lubok, kami telah memetakan kembali petapakan bangunan dengan menggunakan survey geofisika metode magnetik, VLF-EM dan induksi elektromagnetik. Untuk melokalisir areal bekas bangunan benteng, 420 titik pengukuran telah diakuisisi. Data diukur pada 22 lintasan dengan panjang lintasan bervariasi antara 40 – 60 meter. Untuk mendapatkan resolusi yang detil, data diukur dengan jarak antar lintasan sepanjang 20 meter dan jarak antar stasion sepanjang 5 meter. 

Beberapa standar pemrosesan data telah diaplikasikan pada masing – masing data terukur dari ketiga metode tersebut. Peta kontur dari masing – masing data terukur secara umum mampu memetakan keberadaan situs bangunan yang telah terpendam. Bangunan benteng secara jelas diindikasikan oleh nilai rapat muatan yang relatif rendah pada metode VLF-EM (-0.26 sampai dengan 0 mA/cm2). Hal yang sama juga terlihat dari nilai konduktivitas listrik yang relatif rendah. Sedangkan pada metode magnetik bangunan benteng lebih efektif diinterpretasikan dari data sinyal analitik, horizontal derivatif dan Euler deconvolution anomali medan magnetik total. Berdasarkan interpretasi dari ketiga metode tersebut dapat disimpulkan bahwa situs Kuta Lubok membentang sejajar dengan garis pantai sepanjang 400 meter ke arah timur dari bangunan benteng yang masih utuh.

Tentang Pembicara:

Dr. Nazli Ismail adalah ahli Geofisika terkemuka dari FMIPA, Universitas Syiah Kuala. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana-nya dari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Nazli melanjutkan pendidikan S2 nya pada Program Pascasarjana Jurusan Fisika Universitas Gajah Mada dan menyelesaikan Ph.D di bidang Geofisika dari Uppsala University di Uppsala, Swedia. Selain mengajar Fisika dan Geofisika pada program sarjana dan pascasarjana Unsyiah, Dr. Nazli juga aktif meneliti di kampusnya, lewat TDMRC Unsyiah, dan juga ICAIOS. Saat ini Dr. Nazli Ismail adalah peneliti senior ICAIOS dalam bidang Tektonik, Seismologi, dan Dampak Bencana, satu dari enam "Area Pengembangan Kerja ICAIOS" seperti termaktub dalam Program Implementation Plan ICAIOS yang dapat dilihat disini: http://acehresearch.org/index.php/2015-04-30-04-08-17

Setelah menjadi Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah sejak 2011, Dr Nazli adalah Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Unsyiah sejak Agustus 2015. Bidang minat riset Dr. Nazli meliputi: Electromagnetic and potential field methods studies of active faults, exploration, geothermal, natural hazards mitigation, and palaento-tsunami and disasters. Bersama Tim Peneliti LIPI dan EOS Singapore, Dr. Nazli menemukan "Gua Tsunami" pada tahun 2013 di bagian pesisir barat Aceh Besar. Dari "Gua Tsunami" itu, diketahui bahwa pesisir Aceh pernah mengalami 14 kali tsunami besar dan kecil sejak beberapa abad yang lalu.

 

 

Search

Layu sebelum berkembang to website download resize

keluarga relasi kuasal di Aceh

 

Call for Article

ICAIOS welcomes scholars and researchers to publish scientific or popular articles. See the article guideline HERE 

Want to get more involved with ICAIOS activities?
If yes, complete the form here

Also check our latest Public Discussion and Guest Lecture Series videos
Subscribe us on Youtube  

 

 

 

Our Partners

 

PRISB spf bandar publishing


NP Integral Logo
logoGlobed logo eos smeru
IDR Perak logo1  logo toyotafoundation
arsitektur unsyiah AI
pascasarjanauin GIZ pusatstuditelematika
PPIM UIN min ctcs
ccis Logo UBBG Sekunder Vertikal
 
logotdmrc
 KAS logo4