Gempa dengan kekuatan 6,5 skala richter yang mengguncang kabupaten pidie jaya pada tanggal 7 Desember 2017 telah mengakibatkan sedikitnya 101 orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya mengalami luka berat maupun ringan serta menyebabkan 43.529 orang mengungsi. Tidak hanya menelan korban jiwa, gempa ini juga menyebabkan kerusakan parah di kabupaten Pidie Jaya baik fasilitas publik maupun rumah dan perkantoran.
Alhamdulillah ICAIOS mendapatkan kepercayaan dari sejumlah teman untuk membantu menyerahkan sumbangan yang dikumpulkan dari tanggal 8-10 Desember 2016. Total dana yang kami terima hingga tanggal 10 Desember 2016 adalah IDR 14,290,000 dan dana yang sudah dikeluarkan adalah IDR 12,671,000 yang diperuntukkan untuk membeli keperluan berupa Baby kits, Kebutuhan sanitasi wanita, Permainan edukasi, snack untuk anak-anak, sembako dan kebutuhan logistic lainnya.
Rincian Donasi Untuk Korban Gempa
Rincian Pengeluaran Untuk Korban Gempa
Semua bantuan yang diberikan kami prioritaskan untuk desa-desa yang berada di pedalaman dan desa lainnya yang direkomendasikan oleh teman-teman kami baik dari FBA, PMI dan Paska yang sudah berada dilokasi sejak hari pertama gempa.
Perjalan hari pertama kami mulai dari gampong panton raya kecamatan Tringgadeng yang berjarak sekitar 6 km dari jalan raya. Didepan gapura gampong sejumlah masyarakat menyambut kami dengan senyum dan mengingatkan kami untuk berhati-hati dikarenakan jalanan yang retak dan terbelah. Masyarakat gampong ini sedang bergotong royong menimbun jalan yang rusak. Jumlah pengungsi di gampong ini adalah 480 jiwa (115 KK) dan 90an rumah mengalami rusak baik berat maupun ringan. Setelah melakukan pendistribusian bantuan didesa ini, kami melanjutkan perjalanan ke desa Jiejiem, kecamatan Bandar Baru yang berjarak sekitar 12 km dari jalan raya, perjalanan ini menempuh waktu sekitar 1,5 jam dikarenakan padatnya kendaraan dijalan utama dan lokasi gampong yang jauh. Jumlah KK didesa ini adalah 152 (557 jiwa) dengan korban luka berat 21 jiwa dan 18 jiwa luka ringan, 65 unit rumah rusak total dan 53 unit rumah rusak ringan serta sejumlah fasilitas umum yang rusak parah.
Kami menyempatkan diri melakukan sholat berjamaah dengan masyarakat setempat dan berbincang dengan pengungsi yang masih berada ditenda- tenda yang didirikan di tanah lapang didepan kantor geuchik. Umumnya masyakarat masih belum berani untuk tinggal dirumah khususnya dimalam hari, karena masih merasakan trauma akan gempa dan khawatir sewaktu- waktu gempa akan kembali menggunjang dan rumah mereka rubuh.
Dihari kedua, kami membagi dua team dimana 1 team melakukan pendistribusian di gampong Meue, Kecamatan Tringgadeng dan satu team lainnya melakukan kegiatan psychosocial bersama sejumlah mahasiswa psychology UIN Ar-raniry di titik pengungsian Mesjid At-Taqarrub. Kegiatan psychosocial masih minim dilakukan sehingga masih banyak anak-anak di pengungsian yang masih trauma dan belum memiliki aktifitas. Pemulihan ini pastinya membutuhkan waktu yang panjang namun harus ada usaha pemulihan yang berkesinambungan dari semua pihak.
Sampai saat ini masih terdapat sisa dana IDR 1,619,000 yang insyaallah akan kami distribusikan kembali dalam waktu dekat. Kami mengucapkan terimakasih banyak atas kepercayaan dan bantuan dari teman-teman.